Sabtu, 14 Desember 2013

PROPOSAL ILMIAH PENGARUH MEDIA TANAM DAN CAHAYA MATAHARI TERHADAP PERKECAMBAHAN KACANG TANAH


 

PROPOSAL ILMIAH

PENGARUH MEDIA TANAM DAN CAHAYA MATAHARI TERHADAP PERKECAMBAHAN  KACANG TANAH

TUGAS IPA
10 AKUNTANSI




Kelompok 4 :
1. Ega Putri Suhendra
2. Fajar Surya
3. Giovani Anggasta
4. Olla Nursafutri
5. Winda Paramita Andini



SMK TARUNA TERPADU 2
BOGOR CENTRE SCHOOL
THN 2012/2013


 “KATA PENGANTAR”


            Puji Syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT yang telah memberikan rahmatnya qsehingga kami dapat menyelesaikan laporan percobaan biologi yang berjudul “PENGARUH MEDIA TANAM DAN CAHAYA MATAHARI TERHADAP PERKECAMBAHAN  KACANG TANAH”.


            Pertumbuhan adalah proses pertambahan biomasa atau ukuran yang sifatnya tetap. Dalam kesempatan ini kami akan melakukan pengamatan pada pertumbuhan kacang tanah.

            Kami mengakui bahwa kami adalah manusia biasa yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal,sehingga tidak ada hal yang dapat kami selesaikan dengan sempurna. Oleh karena itu,kami menerima kritikan dan saran dari pembaca.

Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga tersusunnya laporan ini.



Bogor,17 September 2012


Penyusun



DAFTAR ISI
Kata Pengantar..........................................................................................................................i
Daftar Isi...................................................................................................................................ii
Bab I PENDAHULUAN
            A. Latar Belakang.........................................................................................................1
            B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
            C. Tujuan Penelitian......................................................................................................2
            D. Manfaat Penelitian....................................................................................................2
            E. Tempat dan Waktu Penelitian...................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSAKA
            A. Kajian Teori..............................................................................................................3
            B. Rumusan Hipotesis...................................................................................................6
BAB III METODE PENELITIAN
            A. Variabel dan Devinisi Operasional Variabel............................................................7
            B. Alat............................................................................................................................8
            C. Bahan.........................................................................................................................8
            D. Cara Kerja..................................................................................................................8
            E. Rancangan Penelitian.................................................................................................9
            F. Sasaran Penelitian......................................................................................................9
            G. Rencana Analisis Data...............................................................................................9
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN
            A. Data.........................................................................................................................10
            B. Uji Hipotesis............................................................................................................11
            C. Pembahasan ............................................................................................................12
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
            A. Kesimpulan..............................................................................................................13
            B. Saran........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................15

BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Pertumbuhan adalah proses fisiologis yang ditandai dengan bertambahnya jumlah sel dan bertambahnya volume sel yang bersifat irreversible(tidak dapat mengecil kembali). Pada tumbuhan ber sel 1 terjadi penambahan besar sel, sedangkan pada tumbuhan multiselluler terjadi pembesaran sel maupun penambahan ukuran sel. Pada proses perkecambahan, ada 2 tipe perkecambahan; Epigeal(Perkecambahan dimana kotiledon berada di atas tanah) dan Hipogeal(Kotiledon tetap berada di dalam tanah).
Perkembangan adalah proses pada tubuh untuk mencapai kedewasaan atau maturitas. Matuaritas tidak dapat diukur secara kuantitatif namun bisa dilihat dari cirri-cirinya, contohnya Spermatophyta bila sudah berbunga.
            Perkecambahan adalah salah satu tahap yang termasuk kedalam rangkaian proses pertumbuhan dan perkembangan berupa tumbuhnya embrio yang terdapat pada biji. Embrio tersebut akan tumbuh menjadi tantula (tumbuhan kecil) yang akan tumbuh semakin besar menjadi tumbuhan dewasa. Perkecambahan suatu biji dipengaruhi oleh faktor internal (genetik dan fisiologi) dan faktor eksternal (kelembaban,pH,air,oksigen,suhu,cahaya dan nutrisi).


B.        Rumusan Masalah
1.
Bagaimana pengaruh media tanaman terhadap pertumbuhan biji kacang tanah?
2.
Bagaimana pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan biji kacang tanah?



C.        Tujuan Penelitian
1.      Mengamati dan  mengetahui pengaruh media tanam terhadap perkecambahan kacang tanah.
2.      Mengamati dan  mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
perkecambahan kacang tanah .
3. mengamati dan  mengetahui tahap-tahap dan pengaruh cahaya terhadap     perkecambahan kacang tanah. 
D.        Manfaat Penelitian
1.  Memberikan  pengetahuan tentang pengaruh media tanam terhadap perkecambahan kacang tanah.
2. Memberikan sisi lain analisis mengenai perkecambahan untuk menambah wawasan,
E.        Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat :         Jalan Manunggal Bhakti 2 No. 23 Kebon Pedes, Tanah Sareal, Bogor                      Tengah
Waktu    :       6 - 13 September = Menyusun rancangan penelitian
                        14 – 20 September = Membuat eksperimen dan Membuat Laporan Ilmiah









BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.                    KAJIAN TEORI
PERTUMBUHAN adalah proses pertambahan ukuran sel atau organisme. Pertumbuhan ini bersifat kuantitatif/ terukur. PERKEMBANGAN adalah proses menuju kedewasaan pada organisme. Proses ini berlangsung secara kualitatif. Baik pertumbuhan atau perkembangan bersifat irreversible.
Secara umum pertumbuhan dan pekembangan pada tumbuhan diawali untuk stadium zigot yang merupakan hasil pembuahan sel kelamin betina dengan jantan. Pembelahan zigot menghasilkan jaringan meristem yang akan terus membelah dan mengalami diferensiasi. Diferensiasi adalah perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel, membentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda.
Terdapat 2 macam pertumbuhan, yaitu:
1. Pertumbuhan Primer
Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada embrio, bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan batang.
Embrio memiliki 3 bagian penting :
a. tunas embrionik yaitu calon batang dan daun
b. akar embrionik yaitu calon akar
c. kotiledon yaitu cadangan makanan

2. Pertumbuhan Sekunder
Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran (diameter) tumubuhan.
Pengertian Perkecambahan
Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru. Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat di dalam biji, misalnya radikula dan plumula. (Bagod Sudjadi, 2006)


Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan embrio. Hasil perkecambahan ini adalah munculnya tumbuhan kecil dari dalam biji. Proses perubahan embrio saat perkecambahan adalah plumula tumbuh dan berkembang menjadi batang, dan radikula tumbuh dan berkembang menjadi akar. (Istamar Syamsuri, 2004)
Berdasarkan letak perkecambahannya, tipe perkecambahan dibedakan menjadi dua yaitu :
  1. Hipogeal
terjadi pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah. Perkecambahan ini ditandai dengan terbentuknya bakal batang yang muncul ke permukaan tanah dan kotiledon tetap di dalam tanah (hipokotil tetap berada didalam tanah)
  1. Epigeal
hipokotil tumbuh memanjang, akibatnya kotiledon dan plumula terdorong ke permukaan tanah. Dalam perkecambahan ini kotiledon sebagai cadangan makanan, terangkat keatas untuk menjadi daun dengan melakukan pembelahan sel secara cepat.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkecambahan
1.      Faktor Luar
  1. Air dan Mineral Ãž berpengaruh pada pertumbuhan tajuk 2 akar. Diferensiasi salah satu unsur hara atau lebih akan menghambat atau menyebabkan pertumbuhan tak normal.
  1. Kelembaban.
  1. Suhu  di antaranya mempengaruhi kerja enzim. Suhu ideal yang diperlukan untuk pertumbuhan yang paling baik adalah suhu optimum, yang berbeda untuk tiap jenis tumbuhan.

  1. Cahaya mempengaruhi fotosintesis. Secara umum merupakan faktor penghambat.
    Etiolasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat di tempat yang gelap
    Fotoperiodisme adalah respon tumbuhan terhadap intensitas cahaya dan panjang penyinaran.

2.       Faktor Dalam

  1. Faktor hereditas.

      B.  Hormon.
a.
Auksin
adalah senyawa asam indol asetat (IAA) yang dihasilkan di ujung meristem apikal (ujung akar dan batang). F.W. Went (1928) pertama kali menemukan auksin pada ujung koleoptil kecambah gandum Avena sativa.
- membantu perkecambahan
- dominasi apical
b.
Giberelin
Senyawa ini dihasilkan oleh jamur Giberella fujikuroi atau Fusarium moniliformae, ditemukan oleh F. Kurusawa.
Fungsi giberelin :
- pemanjangan tumbuhan
- berperan dalam partenokarpi
c.
Sitokinin
Pertama kali ditemukan pada tembakau. Hormon ini merangsang pembelahan sel.
d.
Gas etilen
Banyak ditemukan pada buah yang sudah tua
e.
Asam absiat
f.
Florigen
g.
Kalin
Hormon pertumbuhan organ, terdiri dari :
- Rhizokalin
- Kaulokali
- Filokalin
- Antokalin
h.
Asam traumalin atau kambium luka
Merangsang pembelahan sel di daerah luka sebagai mekanisme untuk menutupi luka
Arachis Hipogaea (kacang tanah)
1. Mortologi
            Kacang tanah merupakan jenis tanaman tropika ia tumbu secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm (1 hingga ½ kaki manusia) dan mengeluarkan daun-daun kecil kacang tanah lmerupakan sejenis kacang-kacangan dari tamili Fahaceae yang berasal dari Amerika Selatan. Kacangan pula tumbuh didalam tanah (Ugan RH. 2009).
2. Klasifikasi
Adapun  klasifikasi kacang tanah menurut   (2011) adalah :
    Kingdom :   Plantae (tumbuhan )
    Divisi      :    Spermatophyta ( menghasilkan biji)              
    Kelas       :   Dicotyledoneae ( berkeping dua/dikotil)
    Ordo        :   Rosales
    Famili      :   Caesaipiniaceae ( suku polong-polongan)
    Spesies    : Arachis hypogae

    3. Ekologi
            Kacang tanah merupakan salah satu tanaman  yang  menyukai  hidup pada jenis tanah yang gembur / bertekstur ringan dan subur dengan ketinggian sekitar 500 meter dari permukaan laut,curah hujan yang sesuai ntuk tanaman kacang tanah antara 800-1300 mm/tahun, dengan suhu sekitar 28-32’C, kelembapan udara untuk tanaman kacang tanah berkisar 65-75%,adanya curah hujan yang  tinggi di sekitar pertanaman ,derajat keasaman tanah untuk budidaya kacang tanah adalah ph anatara 6,0- 65  (warunek ,2010)






4.   Nilai Media
            Kacang tanah kaya dengan lemak ,mengandung protein yang tinggi zat besi,
Vitamin E dan kalsium , vitamin B kompleks dan tosporus ,vitamin A  dan K ,letsin,kolin dan kalsium,kandungan protein pada kacang tanah,jauh lebih tinggi dari daging, telur,dan kacang soya. Mengkomsumsi kacang tanah limakali seminggu dilaporkan dapat menceggah penyakit jantung.  

B.                    RUMUSAN HIPOTESIS
1. Menurut dugaan kami cahaya matahari dupat berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang  tanah karena pertumbuhan mempunyai krorofil untuk berfotosintesis.
2. Tumbuhan kacang tanah yang ditanam tanpa cahaya matahari hasilnya berbeda dengan tumbuhan kacang tanah yang ditanam menggunakan cahaya matahari.
3. Media tanam berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan perkecambahan kacang tanah.












BAB III
METODE PENELITIAN
A.                    Variabel dan Definisi Operasional Variabel
Variabel merupakan faktor yang berpengaruh dan memiliki nilai (ukuran tertentu) serta dapat berubah atau diubah. Oleh karena itu, variabel sering diebut faktor ubah atau faktor penentu. Variabel yang dilibatkan dalam penelitian ini ada 3 macam, yaitu sebagai berikut
  • Variabel bebas:
Media tanam untuk perkecambahan biji Kacang Tanah
  • Variabel kontrol:
Jenis biji Kacang Tanah, air untuk penyiraman, volume air, cahaya matahari,Suhu,Kelembaban,pH,nutrisi,oksigen,Kapas,tanah
  • Variabel terikat / respon:
Kecepatan perkecambahan biji Kacang Tanah
Dalam sebuah penelitian, tidak hanya variabel yang ditentukan tetapi operasional variabel juga. Operasional variabel ini berguna sebagai penjelasan bagaimana variabel tersebut diukur atau dibedakan. Operasional variabel yang dijelaskan dalam penelitian ini ada 2 macam, yakni:
  • Operasional variabel bebas
Media tanam untuk perkecambahan dibedakan dengan cara melihat struktur / tingkat resapan air media tersebut pada tiap tempat.
  • Operasional variabel terikat / respon
Kecepatan perkecambahan diukur dengan melihat tinggi kecambah tersebut dalam per hari.


B.                    Alat
1.  4 Aqua gelas masing-masing diberi label A,B,C,D
2.  Bulpoin
3.  Kertas
4.  Laptop


C.                    Bahan
1.      Kapas wajah secukupnya
2.      Tanah secukupnya
3.      Air Mineral
4.      Kacang tanah 12 butir
5.       
D.                    Cara Kerja
1.      Siapkan Alat alat dan bahan
2.      Rendam biji kacang tanah kira-kira 2 jam
3.      Masukkan kapas kedalam aqua gelas A dan B
4.      Masukkan tanah kedalam aqua gelas C dan D
5.      Masukkan masing-masing 3 butir kacang tanah kedalam masing-masing gelas
6.      Letakkan aqua gelas berlabel A dan B di tempat yang gelap dan lembab (agar tidak terkena sinar matahari)
7.      Letakkan aqua gelas berlabel C  dan D di tempat yang terang (agar terkena sinar matahari)
8.      Berilah air ke dalam gelas ysng sudah terisi kapas/tanah (berilah sedikit saja)
9.      Amati pertumbuhan dan perkembangan kacang tanah dan catat apa yang terjadi setiap harinya.


E.        Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian menggambarkan bagaimana hubungan antara variabel bebas, variabel terikat dan variabel terkontrol  yang akan diteliti. Dalam penelitian ini, rancangannya adalah sebagai berikut
  • Gelas A   :  Perlakuan disimpan di media kapas di tempat terang
  • Gelas B   :  Perlakuan disimpan di media kapas di tempat gelap
  • Gelas C   :  Perlakuan disimpan di media tanah di tempat terang
  • Gelas D   :  Perlakuan disimpan di media tanah di tempat gelap

F.         Sasaran Penelitian
Populasi ialah seluruh kelompok objek penelitian atau kelompok subjek di mana kesimpulan akan digeneralisasikan. Dalam penelitian ini, populasi adalah semua jenis biji kacang-kacangan.
Sedangkan, sampel ialah bagian anggota populasi yang mewakili populasi. Pada penelitian ini, jenis biji kacang-kacangan yang dipakai adalah biji Kacang Tanah. Jadi, jumlah sampel penelitian adalah 3 x 4 biji Kacang Tanah.
G.        Rencana Analisis Data
Analisis data adalah cara mengolah data hasil penelitian sehingga membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan. Pada penelitian ini, analisis data yang dapat dilakukan adalah:
  1. Mencari nilai rata-rata kecepatan perkecambahan biji Kacang Tanah dengan Media tanam dan cahaya yang berbeda.
Membandingkan hasil antara sampel satu dengan sampel yang lain




BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
A.        Data
SAMPEL
KETERANGAN HARI 1
KETERANGAN HARI 1
KETERANGAN HARI 1
A
Tumbuh 1 cm
Tumbuh 1 ½ cm
Tumbuh 2 cm
B
Tumbuh 1 ½  cm
Tumbuh 2 ½ c,
Tumbuh 3 cm
C
Baru keliatan batangnya kurang dari ½  cm
Tumbuh ½ cm
Tumbuh 1 cm
D
Baru keliatan batangnya kurang dari 1 cm
Tumbuh  1 cm
Tumbuh 1 ½  cm
Keterangan      :
  • Gelas A   :  Perlakuan disimpan di media kapas di tempat terang
  • Gelas B   :  Perlakuan disimpan di media kapas di tempat gelap
  • Gelas C   :  Perlakuan disimpan di media tanah di tempat terang
  • Gelas D   :  Perlakuan disimpan di media tanah di tempat gelap
-Hari 1 dihitung setelah 24 jam, dari pukul 18.00 WIB




B.        Uji Hipotesis
Dengan penelitian mengenai pengaruh media tanam terhadap suatu perkecambahan dan pengaruh cahaya matahari pada proses perkecambahan ini, dapat diketahui bahwa daya intermolekul/tekstur setiap media tanam berbeda. Hal itulah yang membuat pengaruh terhadap perkecambahan.Selain itu dapat diketahui bahwa cahaya matahari mempengaruhi pertumbuhan Kacang Tanah. Hal ini dikarenakan kecambah yang disinari matahari pertumbuhannya akan terhambat karena adanya kepekaan hormon auksin yang peka terhadap matahari sedangkan kecambah yang tidak disinari matahari pertumbuhannya akan sangat cepat dikarenakan oleh kerja hormon auksin yang tidak dipengaruhi oleh matahari.
 Jadi, rumusan hipotesis diterima karena sesuai dengan hasil penelitian.Hipotesis mengatakan bahwa berbagai media tanam dapat berpengaruh terhadap kecepatan perkecambahan biji Kacang Tanah dan Media tanam berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan perkecambahan kacang tanah. Dalam menguji hipotesis, kita bisa melakukan pengamatan terhadap media tanam yang dipakai beberapa orang.











C. PEMBAHASAN
*      Setelah diteliti, ternyata perkecambahan biji Kacang Tanah lebih cepat di media kapas. Alasannya: Daya intermolekul yang dimiliki oleh tanah kecil. Sehingga molekul-molekulnya yang rapat dapat membuat air sulit diserap oleh biji. Sedangkan di kapas, moleku-molekulnya renggang sehingga biji dapat menyerap dengan mudah.Tanah bertekstur pasir sangat mudah diolah, media ini memeliki aerasi (ketersediaan rongga udara) dan drainase yang baik, namun memiliki luas permukaan kumulatif yang relatif kecil, sehingga kemampuan menyimpan air sangat rendah atau tanahnya lebih cepat kering. Sehingga dapat menghambat kecepatan pertumbuhan kecambah karena kurangnya kelembaban.Jadi, setiap media yang berbeda pasti selalu memberikan pengaruh yang berbeda-beda terhadap suatu perkecambahan. Karena, setiap media tanam pasti memiliki daya intermolekul, tekstur, unsur, dan yang lainnya berbeda-beda.
*      Cahaya memegang peranan penting dalam proses fisiologis tanaman, terutama fotosintesis, respirasi, dan transpirasi. Faktor lingkungan (cahaya) sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan kecambah/kacang tanah ini. Cahaya yang selain berpengaruh terhadap proses fotosintesis juga berpengaruh terhadap pertumbuhan setiap organ dan keseluruhan tumbuhan. Dalam keadaan terang, batang memiliki auksin yang sedikit, karena auksin mengalami kerusakan jika terkena cahaya sehingga pertumbuhan tumbuhan pun terhambat. Tetapi walaupun begitu, tumbuhan dalam keadaan terang memiliki banyak klorofil dan tumbuh berkembang. Sedangkan dalam keadaan gelap, batang memiliki banyak auksin sehingga tumbuh lebih panjang. Tetapi dalam keadaan gelap ini walaupun tumbuh dengan lebih cepat daripada yang terkena cahaya, tumbuhan menjadi pucat karena kekurangan klorofil, kurus, tidak berkembang (mengalami etiolasi), batang membengkok ke arah cahaya dan berumur pendek.Pada pertumbuhan di tempat teduh, kacang tanah memiliki bentuk yg hampir sama dengan di tempat terang, hanya ukuran batang, daun dan akar yang berbeda. Pada tempat teduh laju pertumbuhan sdikit lebih cepat dibandingkan di tempat bercahaya karena hormon Auksin lebih banyak dimiliki oleh tanaman di tempat ini dibandingkan ditempat terang, sebab tanaman ditempat ini hanya sedikit menerima cahaya matahari. Daunnya agak menguning dan batangnya kurus.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Jadi, kesimpulannya adalah media tanam dapat berpengaruh terhadap kecepatan perkecambahan biji Kacang Tanah. Mulai dari daya intermolekul, tekstur media tersebut dan lain-lain. Apabila media tanam memiliki daya intermolekul yang kecil maka kecepatan perkecambahan juga akan lambat dikarenakan biji sulit dalam menyerap air. Sedangkan, apabila daya intermolekul besar maka sebaliknya. Sedangkan, dilihat dari tekstur, apabila media tanam memiliki tektur pasir atau kasar, maka akar akan sulit mendapatkan air dikarenakan tekstur pasir mudah kengalami kekeringan. Sedangkan, tekstur serat atau halus membuat akar mudah mendapatkan air karena kelembaban akan terjadi dalam jangka waktu lama.
Cahaya digunakan tanaman untuk proses fotosintesis.Tanaman yang kurang cahaya (ditanam di area gelap) batangnya lebih panjang, hal ini karena tanaman berusaha mencari cahaya untuk keperluan fotosintesis.Tanaman yang cukup cahaya terlihat lebih sehat dan segar.Daun tanaman-tanaman yang kurang cahaya jauh lebih kecil dan kusam kekuningan dibandingkan dengan tanaman yang cukup cahaya. Daun tanaman yang cukup cahaya lebih lebar, hijau segar.Pada tanaman yang berada di tempat yang gelap hormon auksin bekerja lebih aktif daripada tanaman yang terkena cahaya, sehingga tanaman yang berada di tempat yang gelap terjadi pemanjangan sel. Di tempat yang terang hormon auksin mudah rusak oleh intensitas cahaya yang tinggi.Di tempat yang terang pertumbuhan tanaman menjadi terhambat, dan di tempat yang gelap terjadi etolasi (pemanjangan diujung melekuk).Jadi, hormon mempercepat pertumbuhan batang dan cahaya menghambat pertumbuhan




B. SARAN
Saran terhadap penelitian ini adalah:
  • Lebih baik dilakukan penelitian lebih detail mengenai unsur-unsur yang terkandung dalam media tanam.
  • Bagi pembaca yang tertarik untuk mengikuti langkah langkah kami sebaiknya membaca literatur yang lebih dalam subjek budidaya tanaman kacang kacangan agar dapat menanam biji kacang tanah secara efektif dan efisien.
  • Untuk menanam tanaman yang baik cahaya matahari sangat di perlukan untuk pertumbuhan yang optimal, meskipun pertumbuhan nya cendrung lambat karena terhambatnya pertumbuhan karena hormon auksin yang bereaksi dengan matahari,namun itu semua untuk mendapatkan hasil optimal. Oleh karena itu dalam menananam tanaman hendaknya perhatikan aspek-aspek yang harus di penuhi dalam menananam tanaman yang baik seperti sianar matahari yang cukup.











DAFTAR PUSTAKA